Sabtu, 16 Januari 2010

Dukung Rio (pembalap Indonesia) Menjadi Pembalap F1


Rio Haryanto adalah pembalap yang menjanjikan untuk membawa nama Indonesia ke dunia intenarsional. Dalam kejuaraan Formula Asia 2.0 tahun 2008, ia menempati urutan pertama kategori Asia dan urutan ketiga kategori Internasional. Rio kini terjun ke kejuaraan balap mobil Formula BMW Pacific. Menginjak separuh musim 2009, Rio berhasil tujuh kali mencapai finis pertama.

Rio baru 16 tahun pada Januari lalu. Pemuda asal Solo ini setiap hari sibuk dengan sekolah dan latihan fisik guna menjaga stamina sebagai pembalap. Penggemar Facebook ini setiap harinya ia berlari 10 -12 kilometer dan berenang 4 kilometer, plus latihan beban (weight training) didampingi pelatih specialisasi karting dan formula asal Belanda (Dennis Van Rhee) secara sukarela.

Menurut sang pelatih, Dennis, Rio punya bakat untuk berkembang jika terus mendapat dukungan “ia beruntung karena punya orangtua yang mendukung”. Tetapi Rio juga butuh dukungan dari pihak lain seperti sponsor, termasuk media dan juga seluruh support dari masyarakat Indonesia.

Rio sendiri sudah merencanakan karier balapnya setelah selesai dengan Formula BMW. Ia mempertimbangkan untuk turun di Formula Tiga Euro Series dan GP2 Asia Series. Dalam beberapa tahun terakhir, GP2 terutama seri Eropa, juga penyuplai pembalap F-1 terbesar. Namun balapan ini menuai kritik karena terlalu mahal.

Salah satu sponsor yang turut mendukung aksi Rio adalah Telkomsel. Telkomsel siap mengucurkan dana Rp 2 miliar pertahun hingga 3-4 tahun ke depan guna mendorong Rio Haryanto, menuju pentas balap F-3 bahkan F-1.

Selain dukungan dana sponsor utama, Telkomsel juga akan memberikan dukungan penuh untuk seluruh persiapan race dan memberikan akses bagi pelanggan untuk mendukung Rio. Selain itu Telkomsel juga memberikan fasilitas kepada pelanggannya agar dapat turut bagian mendukung Rio. Lebih dari 76 juta pelanggan Telkomsel dapat mengirimkan SMS untuk mendukung pembalap muda ini menuju pentas F-3 bahkan F-1.

Jika, Dennis Van Rhee percaya akan kemampuan Rio dan mendukung penuh agar cita-citanya menuju pentas F-3 bahkan F-1, kenapa kita tidak.

Prestasi Rio
[spoiler=prestasi]2001
• Juara Cadet Asean Kart Festival
• Runner Up Indonesian Cadet National Karting Championship

2002
• Juara Cadet Asean Kart Festival
• Indonesian Winner Cadet National Karting Championship
• Mendapat Penghargaan Sebagai Pegokart Junior Terbaik dari IMI

2003
• Runner Up Indonesian National Karting Intercontinental A Junior

2005
• Juara Junior Asian Karting Open Championship
• Juara Junior World Mild Year Challenge Malaysia
• Mendapat Penghargaan Sebagai Pegokart Junior Terbaik dari IMI

2006
• Juara Junior Asian Karting Open Championship
• Juara Rotax Max Asian Championship

2007
• Juara Junior Asian Karting Open Championship

2008

FORMULA ASIA 2.0 CHAMPIONSHIP
• Juara Seri 12 Race 2, Shanghai-China, 7 Desember
• Juara Seri 11 Race 1, Shanghai-China, 6 Desember
• Tempat Ke 3 Seri 10 Race 1, Shanghai-China, 23 November
• Juara Seri 9 Race 2, Shanghai-China, 23 November
• Juara Seri 8 Race 2, Bira-Thailand, 5-7 September
• Runner Up Seri 7 Race 1, Bira-Thailand, 5-7 September
• Juara Seri 6 Race 2, Bira-Thailand, 16-17 Agustus
• Runner Up Seri 5 Race 1, Bira-Thailand, 16-17 Agustus
• Runner Up Seri 4 Race 1, Sepang-Malaysia, 28-29 Juni
• Runner Up Seri 3 Race 2, Sepang-Malaysia, 28-29 Juni
• Tempat Ke 3 Seri 2 Race 1, Sepang-Malaysia, 16-18 Mei
• Tempat Ke 3 Seri 1 Race 2, Sepang-Malaysia, 16-18 Mei

ASIAN FORMULA RENAULT 2008 CHAMPRIONSHIP
• Juara Seri 7 Race 2, Shanghai-China, 13-14 Desember
• Juara Seri 6 Race 1&2, Zhuhai, 4-5 Oktober
• Tempat Ke 4 Seri 2 Race 1&2, Shanghai-Chinai, 19-20 April
• Runner Up Seri 1 Race 2, Zhuhai, 15-16 Maret

KARTING CHAMPIONSHIP
Rotax max World Grand Final
• Tempat Ke 4 Final, La Conca Italy, 29-30 November
• Juara Pre-Final, La Conca Italy, 29-30 November8
• Juara AKOC (Asian Karting Open Championship) Seri 1, Macau, 28-29 Juni

NATIONAL KARTING CHAMPIONSHIP
Indonesian Winner National Karting Championship 2008
• Juara Seri 4, Kenjeran-Surabaya Indonesia, 27 Juli
• Juara Seri 3, Sentul-Jakarta Indonesia, 7-8 Juni
• Tempat Ke 3 Seri 2, Sentul-Jakarta Indonesia, 25-27
• Juara Seri 1, Medan-Indonesia, 22-23 Maret

2009

FORMULA RENAULT ASIA 2009
• Runner Up Seri 2, Shanghai-China, 23-24 Mei
• Runner Up Seri 1, Shanghai-China, 23-24 Mei

FORMULA BMW PACIFIC 2009 CHAMPIONSHIP
• Tempat Ke 4 Seri 12, Marina Bay-Singapore, 25-27 September
• Runner Up Seri 11, Marina Bay-Singapore, 25-27 September
• Juara Seri 10, Sentul-Indonesia, 14-16 Agustus
• Juara Seri 9, Sentul-Indonesia, 14-16 Agustus
• Juara Seri 8, Sentul-Indonesia, 14-16 Agustus
• Juara Seri 7, Sentul-Indonesia, 14-16 Agustus
• Juara Seri 6, Sepang-Malaysia, 29-31 Mei
• Tempat Ke 4 Seri 5, Sepang-Malaysia, 29-31 Mei

• F3 AUSTRALIA DRIVER CHAMPIONSHIP Runner up N Class, 23 Agustus[/spoiler]

" mon idole "


Sukses sebagai juara Formula Asia 2008, Rio Haryanto mulai menunjukkan taring di Formula BMW Pacific. Tangga menuju ajang Formula 1 pun terbuka. Demi prestasi, Rio memilih hidup mandiri di negeri jiran.

Sebagai abege, Rio Haryanto tak beda dengan anak seusianya. Pembalap berusia 16 tahun ini punya hobi: kongkow bareng teman, menonton film di bioskop, hingga menjalin hubungan pertemanan dengan lawan jenis. Namun, untuk urusan terakhir, pemuda kelahiran Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993, ini punya sedikit batasan. "Aku belum mau pacaran," kata Rio.

Tekad juara Formula Asia 2008 itu tentu bukan tanpa alasan. Dia teringat pesan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, beberapa waktu lalu. Sang Menteri mewanti-wanti agar pembalap andalan Indonesia ini menunda dulu keinginan untuk pacaran. "Mungkin, agar bisa lebih fokus," Rio menduga-duga alasan Adhyaksa.


Dugaan Rio bisa saja benar. Buktinya, siswa FPMS Junior High School (setingkat SMU) Singapura ini mampu fokus di seri perdana balapan tahunan Formula BMW Pacific yang diikutinya, Ahad pekan lalu, dengan prestasi gemilang. Rio naik podium utama di seri pertama ajang para pembalap muda formula. Lagu Indonesia Raya menggema di sela-sela persiapan jelang balapan akbar Formula 1, di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia.

Memulai balapan dari posisi start keenam, pembalap yang baru bergabung dengan tim Meritus Racing itu melibas lawan-lawannya. Dia berhasil menyisihkan pembalap Australia, Chris Wootton, dan pembalap Irlandia, Gary Thompson. Kedua pesaing beratnya itu masing-masing mencapai finis di posisi kedua dan ketiga. Peter Thompson, Presiden Meritus Racing, memuji Rio setinggi langit. "Dia layaknya seekor bebek yang bertemu air, di ajang ini (Formula BMW Pacific). Dia pembalap hebat, masa depannya cerah," ujar Peter kepada Gatra, beberapa waktu lalu.

Ramalan Peter bisa jadi kini menjadi harapan seluruh pencinta olahraga balap Indonesia. Apalagi, dengan usia yang terbilang masih sangat muda, kariernya di dunia balap masih cukup panjang. Cita-citanya untuk bisa duduk di balik cockpit mobil balap Formula 1 bukan impian kosong belaka. Setidaknya, itu sudah terlihat dari sejumlah prestasi yang telah berhasil digenggamnya sejak masih kanak-kanak.

Rio merintis karier di dunia balap sejak masih balita. Kesukaan bungsu dari empat bersaudara ini pada dunia balap diturunkan oleh sang ayah, Sinyo Haryanto, yang seorang pembalap nasional. Bersama ketiga kakak kandungnya --Roy Haryanto, Rizqi Haryanto, dan Ryan Haryanto-- Rio kecil kerap diajak ke lintasan balap menyaksikan sang ayah membetot kuda besinya.

Saat itu, Rio masih berusia 5 tahun. Oleh sang ayah, yang juga pengusaha stationary, ia juga sering dijejali tontonan berupa rekaman VCD sang ayah ketika berlaga. "Dari situ, saya mulai tertarik dan suka," kata Rio. Dua kakak kandungnya terlebih dulu terjun di dunia balap. Roy Haryanto, yang kini beralih profesi sebagai atlet tembak nasional, adalah langganan juara gokart nasional dan mantan juara Formula Asia. Sedangkan Ryan Haryanto adalah juara Asian Max Challenge Senior Championship 2007 dan runner up Asian Formula Renault 2008. Sementara itu, Rizki Haryanto memilih untuk melanjutkan sekolah bisnis di Amerika Serikat.

Kombinasi darah pembalap, kecintaan pada dunia balap, serta kesempatan yang diberikan keluarga membuat Rio tak butuh lama untuk bisa duduk di kursi mobil balap. Kesempatan pertama datang ketika ia masih berusia 6 tahun. Ia memulainya dari arena karting. Di arena balap itulah, Rio mulai meniti kariernya. Sejumlah gelar juara di kejuaraan tingkat lokal dan nasional berhasil diraihnya. Di usianya yang kedelapan, Rio berhasil mensejajarkan diri dengan pembalap-pembalap yang usianya lebih tua darinya. Ia mampu menjadi juara gokart tingkat ASEAN dalam ASEAN Kart Festival.

Setelah itu, prestasi demi prestasi diraihnya. Sirkuit demi sirkuit jadi arena pembuktian kemampuannya. Hampir di setiap kejuaraan gokart, Rio menyabet posisi juara. Bahkan, tiga tahun berturut-turut-sejak 2005 hingga 2007, ia mampu menjadi juara Junior Asian Karting Championship sebelum naik kelas ke ajang Formula. "Saya berusaha untuk selalu fokus dan konsisten saja," penerima lisensi C --lisensi pembalap Formula-- termuda dari Federasi Otomotif Internasional (FIA) ini mengungkapkan rahasianya..

Rio pun makin giat belatih. Penggemar juara Formula 1 Aryton Senna ini berlatih serius di bawah bimbingan pelatih profesional Dennys van Rhee. Pelatih asal Belanda ini diajak bekerja sama untuk membawa Rio melewati jenjang demi jenjang menuju kursi Formula 1. Dari latihan fisik standar, seperti fitness dan treadmill setiap sore, hingga rutin berenang selama lima hari seminggu setiap pagi hari. "Kecuali Sabtu-Minggu," ia menambahkan. Rio boleh libur, tapi tak bisa sepenuhnya bebas.

Ia harus menyelesaikan tugas sekolah dan menjalani disiplin ketat yang diberikan pelatih. "Tapi, kadang menemani orangtua yang datang menengok," ujar Rio. Sejak lima tahun lalu, Rio telah merantau bersama sang kakak, Ryan Haryanto, ke Singapura. Bahkan, empat tahun belakangan ini, Rio terpaksa hidup mandiri setelah sang kakak melanjutkan sekolah ke Amerika Serikat.

Dia memilih tinggal di Singapura, karena dianggap nyaman dan punya iklim yang mendukung peningkatan kariernya sebagai pembalap. Kemampuan berbahasa Inggris-nya juga lebih terasah setelah tinggal di negeri temasek itu. Walhasil, untuk mencapai cita-citanya sebagai pembalap Formula 1, dibutuhkan biaya yang tak sedikit.

"Hingga kini, sebagian besar (dana) masih dari Papa, selebihnya dari sponsor," kata Rio. Selain dukungan pemerintah dan perusahaan Kiky Stationary milik sang ayah, dua perusahaan swasta lainnya, yaitu Djarum Black dan produsen Oli Top One, ikut membiayai perjalanan karier Rio membela Merah Putih di pentas dunia.

Dalam hitungan manajemen Rio, setidaknya dibutuhkan 400.000 euro atau sekitar Rp 6 milyar untuk latihan dan mengikuti seluruh seri lomba Formula BMW Pacific. Biaya itu belum termasuk biaya pelatih. Sementara ini, sang pelatih, Dennys van Rhee, tidak disewa secara khusus. Pelatih spesialisasi karting dan Formula itu secara sukarela melatihnya. "Tak ada kontrak, katanya sih, investasi buat masa depan saya," Rio menambahkan.

Nah, jika pelatih asing saja percaya pada kemampuan dan masa depan Rio, mengapa kita tidak.(nm/anm/msm)

BIODATA RIO HARYANTO


RIO HARYANTO

BIODATA RIO HARYANTO

Tempat, tanggal lahir
* Solo, 22 Januari 1993
Alamat
* Jl. Slamet Riyadi No. 358 Solo, Jawa Tengah, Indonesia
* #11-01 Parkway mansion 09 amber rd Singapore
Sekolah
* FTMS Global Singapore
Kewarganegaraan
* Indonesia
Tinggi badan / Berat badan
* 168 cm / 60 Kg
Golongan Darah
* O
Status
* Single
Bahasa yang Dikuasai
* Indonesia, Inggris
Alamat E-mail
* rioharyanto@hotmail.com

Kamis, 14 Januari 2010

Cinta itu butuh pengorbanan bagaikan " bunga melati dan seekor burung "


pada swtu hari, ad seekor brung yg sedang terbang mengelilingi taman, di taman tersebut ad bunga melati yg sangat indah,,,
membwt seekor burung itu jtuh cinta pdanya...

seekor burung itu selalu mendatangi bunga melati setiap harinya, dan pada swtu hari burung tersebut menyatakan cintanya, burung berkata kepada bunga melati " mw kan kw menerima cinta ku?? "

bunga melati pun menjwbnya : " maaf, aku tidak bsa menerima cintamu... "
dan burung tersebut pergi.
tp keesokan harinya, burung kembali menyatakan perasaannya kembali dan bilang kalau dy mencintai bunga melati dengan tulus.. setiap hari yng di kerjakan seorng burung tsb adlah menyatakan perasaannya, tp bunga melati terus menolaknya..

dan swtu hari burung kembali menyatakan kembali, dan akhrnya bunga melati menerimanya, tp bunga melati ingin mengetahui apakah burung tsb benar2 mencintainya dengan tulus... dan bunga melati pun berkata kpd burung ," aku akan menerima cintamu jika aku berubah menjadi warna merah..

dan akhrnya burung pun pulang untk mencari cara agr bunga melati berubah menjadi warna merah..
keesokan harinya burung dtng kpd bunga melati..
lalu burung mematahkan sayapnya dan mengeluarkan darah lalu melumurkannya kepada bunga melati, dan bunga melati pun berubah menjadi warna merah.. lalu bunga melati pun sadar bhwa burung tsb mencintainya dengan tulus, dan memutuskan akn menerima dan mencintainya dgn tulus..

tp sayangnya, ketika bunga melati yang sudah berubah warna menjadi merah ingin mencintainya dengan tulus, burung tsb sudah tidak ada karena dy merelakan nyawanya demi seorng bunga melati dan untuk cintanya yg tulus....

Kamis, 07 Januari 2010

setahun Q nantikan saat yG indah Q lalui di sWtu tempat, Q sudah membayangkan betapa seru.a berada di tempat tsb.

Impian yG Q ingi9nkan hingga Q harus memohon pada.a agar Q bsa berada di tempat tsb.Impian yG Q harapkan agar Q bsa membahagiakan " my parents" , Impian yaNG akan membWt Q mengerti akan segala hal, menuntun Q u/ menjadi lebih baik & dewasa.

Impian yG Q tunggu selama bertahun2 .

nAmun karena 1 hal, Q harus memendam Impian Q dan membWt banyak orG kecewa. SemW harapan, Impian n' keinginan Q pupus dalam sekejap, itu membWt Q sedih krn impian itu sudah Q nanti bertahun2 lamanya..

smW itu tak dapat Q wujudkan...

" Impian yang harus di pendam & mengecewakan semW orG "